Yuk Ikuti 13 Tips Olahraga Bagi Ibu Hamil Biar...

Fitnes Training Indonesia - Berolahraga selama hamil tak hanya bermanfaat buat ibu, tapi juga janin yang ada di dalam kandungan. American Congress of Obstetricians dan Gynecologists merekomendasikan ibu hamil sebaiknya berolahraga sekitar 30 menit hampir di setiap hari dalam seminggu. Tapi, ini belum tentu menjadi pilihan terbaik untuk Kamu.

Yuk Ikuti 13 Tips Olahraga Bagi Ibu Hamil Biar...

Ingatlah, tubuh Kamu berubah terus menerus sehingga harus mengevaluasi kembali apa yang aman untuk pertumbuhan bayi. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan ibu hamil yang berolahraga seperti dilansir Foxnews,

1. Dapat izin dokter

Sangat penting mendapat lampu hijau dari dokter Kamu sebelum memulai olahraga, terutama jika Kamu mengalami kondisi medis plasenta previa atau preeclampsia, yang berarti Kamu dilarang berolahraga.

2. Pemanasan

Jenis pemanasan yang Kamu pilih tergantung apa yang Kamu lakukan. Tapi menurut Pendiri Program Kebugaran Bella Bellies, Anne Martens, idealnya 6-15 menit. "Kamu memanaskan otot-otot sehingga bisa berfungsi optimal sehingga Kamu bisa mengurangi atau membantu mengurangi kemungkinan cedera," katanya.

Pemanasan yang baik juga membantu memperbesar pembuluh darah dan berkontraksi sehingga Kamu tak merasa teler.

3. Minum air yang cukup 

Tetap terhidrasi merupakan bagian penting terutama selama kehamilan dan bahkan lebih apabila Kamu berolahraga. Cara yang terbaik untuk mendapatkannya, minumlah satu jam setelah latihan dan kemudian kembali hidrasi setiap 15 menit.

4. Olahraga yang dihindari

Kamu tak boleh melakukan aktivitas apapun yang bisa menyebabkan tiba-tiba jatuh atau berhubungan dengan perut Kamu. Jadi, ski, surfing, scuba diving, ski air, bersepeda di luar ruangan, serta tenis harus menunggu sampai Kamu melahirkan.

5. Latihan bahkan sebelum kehamilan

"Sebenarnya ada banyak risiko yang berhubungan dengan diam selama kehamilan dibanding memulai program latihan," kata Ahli Fitnes Pra dan Postnatal serta penemu Dia Method, Leah Keller.

6. Hindari gerakan tertentu

"Hindari latihan yang berbaring di perut, berbaring terlentang setelah 20 minggu dan memutar karena bisa menyebabkan gangguan dalam keselerasan hamil.

7. Monitor jantung

Kamu mungkin diberitahu menggunakan monitor detak jantung, tapi ini tak bisa diKamulkan selama kehamilan dan bisa menjadi sumber kecemasan. Sebaliknya, gunakan uji bicara. Jika Kamu melakukan percakapan, Kamu berada pada intensitas yang tepat. "Jika Kamu benar-benar kehabisan napas, Kamu mungkin sudah bekerja terlalu keras," kata Keller.

8. Kamu bisa melangkah

Para ahli menyarankan wanita hamil menghindari meningkatkan latihan selama kehamilan, tapi sekarang tidak lagi. Jika Kamu berjalan sebelum hamil, Kamu bisa menambahkan lebih banyak mil dan mulai jogging dengan mudah.

9. Olahraga perut

"Otot-otot ini adalah kunci agar melahirkan lebih efisien dan lebih mudah," kata Keller.

Kekuatan inti bisa membantu Kamu mendorong selama persalinan. Sit up menempatkan terlalu banyak tekanan pada otot perut dan bisa melemahkan inti. Sebaliknya, menarik perut Kamu ke tulang belakang dan menekan lebih ketat sebagai cara sederhana menguatkan.

10. Pilates oke tapi harus diubah

Kamu bisa mencoba pilates, tapi hanya seperti sit up. Beberapa gerakan harus dihindari selama kehamilan. Carilah pelatih bersertifikat yang memiliki 200 jam pengalaman dan tahu bagaimana memodifikasi program untuk kehamilan.

11. Latihan beban hati-hati

Mengangkat beban, terutama di atas kepala bisa menyempitkan saraf di tubuh bagian atas Kamu karena bisa menyebabkan cedera atau salah urat di punggung bawah. Jika koordinasi Kamu tak kuat, gantilah bobot yang lebih ringan. Kamu juga bisa berolahraga dengan pelatih untuk memastikan Kamu mengangkat dengan benar.

12. Istirahat untuk tenangkan diri

Setelah latihan, pendinginan sama pentingnya dengan pemanasan karena menurunkan secara bertahap detak jantung Kamu.

13. Tahu kapan harus berhenti

Apabila ibu hamil merasa tenaganya terkuras, lelah, berhentilah. Kamu harus merasa segar kembali, bukannya kehabisan tenaga. "Dengarkan tubuh Kamu, bahkan lebih dari biasanya," kata Keller.
(Fitnes Training Indonesia)

0 comments:

Post a Comment